Sunday, July 27, 2014

4 Fakta yang Harus Anda Tahu tentang Diabetes




 Sekali mengidapdiabetes, maka Anda akan hidup bersamanya. Tentu Anda bisa mengendalikannya dan terus berusaha menerapkan pola hidup sehat, tapi ia akan selalu ada dan Anda akan selalu berhati-hati dengan diet dan tingkat kesehatan Anda. Siapapun dapat mengidap diabetes dengan perubahan pola makan dan gaya hidup. 

Alasan genetik adalah faktor lain yang membuat Anda menderita diabetes. Kabar baik dari semua kabar buruknya, adalah fakta bahwa diabetes bisa dicegah, bahkan jika orang tua Anda mengidapnya. Anda harus mulai membuat perubahan dalam hidup untuk membebaskan diri dari diabetes. Inilah fakta tentang diabetes yang harus Anda tahu.



1. Tidak banyak orang yang sadar, hingga akhirnya terlambat sudah
Jika Anda merasa bahwa Anda ada dalam kemungkinan resiko mengidap diabetes, atur pola makan Anda, gaya hidup, pastikan Anda mengecek darah Anda tiap dua bulan sekali untuk cari tahu adakah bibitdiabetes di dalamnya. Anda tentu tak mau terlambat tahu, kan? Garis bawahi bahwa diabetes bisa diatasi dengan makanan yang benar, olah raga, dan sedikit pengobatan.

2. Diabetes akan memancing penyakit hati dan kebutaan
Diabetes yang tak dikendalikan akan membuat hati bermasalah dan bisa menyebabkan kebutaan. Maka, cek kadar gula Anda dengan rutin. Jangan menyerah pada godaan. Jangan rusak diet Anda!

(Baca juga: 5,7% Penduduk Indonesia Idap Diabetes Tipe 2)

3. Berhati-hatilah dengan luka yang terbuka ketika Anda diabetes
Luka yang terbuka, tidak dibalut, juga harus menjadi perhatian Anda. Luka ini menghabiskan waktu lama untuk sembuh dan ada kemungkinan besar Anda akan terinfeksi. Terutama lengan kakilah yang rentan dengan masalah ini. Selalu pakai alas kaki ketika keluar rumah. Jikapun tak memakainya, pastikan Anda cuci kaki dengan hati-hati setelah masuk rumah.

4. Jika obesitas menyebabkan diabetes, Anda bisa memilih operasi bariatrik.
Bariatrik atau operasi penurunan berat badan adalah cara yang baik untuk mengontrol diabetes jika Anda termasuk pengidap obesitas. Kontrol ke dokter jika itu menjadi pilihan terakhir Anda untuk mengatasi penyakit komplikasi lainnya.

Diet yang tepat dan olah raga tidak hanya berguna untuk menjaga tingkat diabetes Anda, tapi juga membantu Anda untuk bertahan dalam waktu yang lama. Makan yang sehat, hidup yang sehat.(magforwomen)

Friday, July 25, 2014

5 Mitos Diabetes di Indonesia

 Diabetes adalah masalah serius. Namun banyak yang menganggap enteng. Dr. Tri Juli Edi Tarigan, Sp.PD, KEMD - Staff divisi Metabolik Endokrin, Departemen IPD FKUI/RSCM mengatakan bahwa ada 5 mitos diabetes di Indonesia. Apa saja itu?
  1. Sulit memahami bahwa diabetes adalah masalah yang lama dan pelik
  2. Tidak akan berobat kalau tidak ada keluhan
  3. Berpikir bahwa bisa diobati dengan satu obat saja
  4. Berpikir bahwa obat untuk diabetes akan merusak ginjal
  5. Takut pada jarum

5 mitos diabetes di Indonesia ini terungkap dalam  acara Peluncuran New Accu –Chek Active Solusi Tepat Bagi Diabetisi di
Scusa Restaurant, Intercontinental Jakarta Mid Plaza Hotel pada Rabu 21 Mei 2014 lalu.
(Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Diabetes)

Maka pasien diabetes perlu aktif dalam mengendalikan gula darah. Salah satunya melalui aktivitas Swa Monitoring Gula Darah (SMGD).
Swa Monitoring Gula Darah (SMGD) terstruktur memiliki peran yang sangat penting bagi diabetisi.
SMGD berperan untuk memantau kadar gula darah dan memudahkan diabetisi maupun dokter dalam menyesuaikan dosis obat dan juga dapat membantu dalam program pengelolaan diabetes. Dengan demikian, kadar gula darah dalam tubuh dapat tetap terkontrol dengan baik untuk menghindari terjadinya komplikasi diabetes.

Thursday, July 24, 2014

Setiap Enam Detik, Satu Penderita Diabetes Meninggal



Pencegahan diabetes di dunia tak kunjung menemukan titik terang. Justru, prevalensi masyarakat yang terkena diabetes serta angka kematian akibat diabetes mengalami kenaikan.


"Sebanyak 360 juta penduduk dunia terkena diabetes. Jika pada tahun 2011 lalu setiap tujuh detik seorang pasien diabetes ditemukan meninggal dunia, tahun 2013 pasien meninggal akibat diabetes ditemukan setiap enam detik. Faktanya, kasus diabetes di dunia memang belum kunjung membaik," ujar dr. Saukhat M. Sadikot, presiden International Diabetes Foundation saat menjadi pembicara dalam perhelatan "Global Diabetes Forum" yang diadakan PT. Kalbe Farma Tbk bersama Persadia dan Papdi, di Kuta, Bali, siang (18/1) ini.
Sementara di Indonesia, perlahan tapi pasti prevalensi diabetes pun terus mengalami kenaikan.
"Pada tahun 2011, pasien diabetes di Indonesia sebanyak tujuh juta penduduk. Tahun 2012, bertambah menjadi 7,1 juta penduduk. Akan tetapi pada tahun 2013 lalu, peningkatan sangat drastis, yaitu mencapai 8,5 juta," ungkap Prof. Sidhartawan Soegondo MD, PhD, FACE, saat menjadi pembicara di acara sama.
Seperti diketahui, berdasarkan survei Diabetes Atlas yang dilakukan IDF tahun 2013, ASEAN merupakan wilayah dengan jumlah penyandang diabetes terbesar di dunia. Sebanyak 23 juta penderita dari total 381 juta penderita diabetes di dunia, berasal dari ASEAN.
(Annelis Brilian/tabloidnova.com)

Tuesday, July 22, 2014

Labu adalah sayuran manis yang baik jika dikonsumsi oleh penderita diabetes. Namun, beberapa mitos mengatakan kalau labu berbahaya bagi penderita diabetes. Mitos itu tidaklah benar. Ada baiknya mengetahui beberapa fata dari labu kuning ini.

  • Indeks glikemik. 
    Labu memiliki indeks glikemik yang sangat rendah. Indeks glikemik merupakan ukuran kecepatan makanan diserap menjadi gula darah. Makanan yang mengandung indeks glikemik tinggi, seperti kentang dan nasi putih, tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes.

  • Labu dapat menyembuhkan pankreas. 
    Insulin diproduksi oleh pankreas dan ketika itu tidak berfungsi dengan baik, Anda bisa menderita diabetes. Nah, labu telah terbukti dapat menyembuhkan jaringan pankreas.

  • Tingkat pencegahan. 
    Mencegah lebih baik daripada mengobati. Sebelum menderita diabetes, Anda dapat mengambil tindakan pencegahan dengan mengonsumsi labu secara teratur. Hal ini dapat menurunkan risiko diabetes.
Untuk mengambil manfaat labu, kita bisa mengolahnya dalam beberapa bentuk. Kita dapat membuat hidangan pie labu yang lezat dan menggoda. Tambahkan kayu manis dan pala untuk memperkuat aroma pie yang kita buat. Atau rebuslah labu dan dimakan sebagai makanan penutup. Ingat, jangan menambahkan gula pada labu rebus tadi. Cara lain adalah dengan memasak labu dengan dipanggang atau direbus.
Cobalah para penderita diabetes mengonsumsi labu ini sebagai alternatif mengontrol kadar gula darah dalam tubuh. (boldsky-intisari)

Shutang calcium Tiens obat herbal diabetes mengandung ekstraksi labu merah sehingga dapat menghasilkan insulin alami.

Monday, July 21, 2014

Sering Makan Tidak Teratur, Awas Diabetes

Dokter spesialis penyakit dalam dan diabetes Universitas Sumatera Utara, dr Dharma Lindarto SpPD-KEMD mengatakan, penyebab seseorang mengalami penyakit diabetes atau kencing manis, adalah pola makan tidak teratur dan gizi kurang seimbang.
"Orang yang terkena penyakit diabetes ini juga tidak pandang bulu, baik berusia muda maupun dewasa, warga negara mana maupun warna kulit," katanya dalam ceramah awam diabetes di kantor Gubernur Sumatera Utara, Senin.
Kegiatan tersebut merupakan kerja sama Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) Cabang Medan Dalam Rangka Hari Ulang Tahun ke-65 Pemprov Sumut.
Dharma mengatakan, diabetes adalah suatu kondisi gangguan metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah atau "hiperglikemia".
Diabetes tersebut, menurut dia, disebabkan karena tubuh kekurangan insulin atau jumlah insulinnya cukup, namun tidak mampu bekerja dengan baik.
"Insulin berfungsi untuk menurunkan kadar gula dalam darah, yang bekerja dengan cara merangsang sel-sel tubuh agar menyerap gula, dan meningkatkan jumlah gula yang disimpan dalam hati.Mencegah hati mengeluarkan terlalu banyak gula," ujarnya.
Dia menyebutkan, ciri-ciri gejala diabetes itu, mudah haus dan lapar, sering buang air kecil, berat badan berkurang tanpa sebab yang jelas, dan cepat lelah dan mengantuk.
Gejala lain yang mungkin timbul, yakni mudah terkena infeksi, luka sulit sembuh, sering kesemutan terutama di kaki, sering timbul bisul, dan penglihatan kabur.
Lebih lanjut Dharma mengatakan, pemeriksaan gula darah secara mandiri merupakan usaha yang terpenting dalam pengendalian diabetes.

Selanjutnya, jelasnya, untuk mencapai gula darah yang terkendali, lakukan pemeriksaan gula darah beberapa kali sehari atau sesuai petunjuk dokter.
Diet atau pola makan yang seimbang, olahraga, secara teratur dan disiplin dalam minum obat.
"Mencatat dan mengevaluasi hasil tes gula darah dengan catatan harian atau memantau gula darah terakhir," kata alumni Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) itu. (vemale)

Saturday, July 19, 2014

Sayuran Ini Tidak Boleh Dikonsumsi Penderita Diabetes

Diabetes adalah salah satu penyakit yang mematikan dan menakuti banyak orang, Seringkali tidak disadari oleh banyak orang karena penyakit ini bisa jadi akibat gaya hidup selain karena faktor keturunan.
Adapun untuk mengatasi penyakit seperti ini memang harus mengonsumsi makanan sehat. Namun tidak sembarang makanan sehat bisa dikonsumsi, bahkan sayur-sayuran. Berikut ini beberapa sayuran yang tak boleh dikonsumsi mereka yang mengalami diabetes.


Tomat
Tomat adalah salah satu jenis buah, namun bisa dikategorikan sebagai sayuran. Meski mengandung asam, namun pada dasarnya buah tomat ini manis. Hindari tomat mentah atau sekalipun dimasak, jangan terlalu banyak mengonsumsinya.
Kentang
Kentang adalah salah satu makanan dengan kandungan gula yang tinggi, selain itu juga mengandung pati yang tinggi sehingga tidak disarankan bagi mereka yang mengalami penyakit gula. Sebisa mungkin hindari makanan dengan bahan dasar kentang.
Buncis
Buncis memang bukan makanan manis, namun mereka mengandung pati. Anda harus menghentikan konsumsi makanan seperti ini. Sekalipun bisa mengonsumsinya, harus berupa buncis rebus atau dioven dan dalam porsi yang kecil.
Jagung
Jagung mengandung gula, terutama jagung manis. Bahan sayuran yang satu ini memang termasuk salah satu sayuran manis dan mengandung pati tinggi. Jadi, hindari konsumsi jagung dalam bentuk apapun.
Makanan Yang Dibungkus Daun
Hindari makanan yang dibungkus daun, apalagi daun pisang. Dilansir dari boldsky, kandungan gula dan pati di dalamnya sama kadarnya dengan pisang yang dihasilkan.
Ubi
Ubi manis merupakan makanan yang masih satu keluarga dengan kentang. Namun ubi manis mengandung glikemik yang lebih tinggi. Meski sehat, jangan konsumsi makanan ini, Ladies.
Hindari makanan ini dalam menu Anda bila mengalami diabetes. Bagi Anda yang masih sehat, jaga asupan gula Anda agar selalu berimbang. (vemale)

Tuesday, July 15, 2014

5 Makanan Yang Bisa Melawan Diabetes

Diabetes sudah menjadi masalah kesehatan yang mengganggu banyak orang di dunia. Gangguan ini melibatkan puluhan juta orang. Diabetes dianggap sebagai gangguan yang mematikan karena bisa melanjutkan komplikasi serangan jantung, stroke, gagal ginjal dan kerusakan saraf.
Dilansir oleh Newsmaxhealth.com, diabetes dibagi jadi 2. Diabetes tipe 1 akan membuat penderitanya tidak dapat menghasilkan insulin yang diperlukan untuk memecah gula dan pati menjadi energi. Sedangkan diabetes tipe 2 membuat penderitanya tidak dapat menggunakan insulin dengan benar.
Cara memerangi diabetes adalah dengan pola makan. Inilah beberapa makanan yang dapat menurunkan gula darah:
Labu
Penelitian yang dilakukan East China Normal University menyebutkan bahwa bahan kimia dalam labu membantu meregenerasi sel pankreas yang rusak. Senyawa ini akan membuat pankreas memproduksi insulin. Labu yang dipakai adalah labu yang berwarna jingga.
FYI: Tiens Shutang Calcium juga mengandung bubuk labu merah sehingga baik sekali untuk penderita diabetes.
Kayu Manis
Walaupun namanya kayu manis, bahan makanan ini bersahabat dengan kesehatan Anda. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tiga hingga enam gram kayu manis setiap hari dapat menurunkan kadar glukosa hingga 29 persen. Hal ini disebabkan karena kayu manis mengandung zat MHCP yang dapat memperbarui sel lemak untuk merespon insulin dan menghapus glukosa.

Buah Pome (Delima)
Buah pome atau delima memiliki khasiat yang sangat hebat untuk menjaga kesehatan manusia. Walaupun rasanya manis, para peneliti tidak melihat pengaruh manis itu pada kadar gula darah. Jus pome alami yang diminum setiap hari dapat menurunkan risiko kematian akibat diabetes.
Apel
Khasiat apel tidak diragukan. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Harvard University bahwa makan 2 porsi buah seperti apel, blueberry dan anggur dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 sebanyak 23 persen. Penelitian lain juga membuktikan bahwa orang yang rutin makan apel setiap hari akan menurunkan risiko diabetes sebanyak 20 persen.

Bawang Putih
Bawang putih sudah lama digunakan sebagai pengobatan tradisional dalam banyak kebudayaan. Menurut .S. Department of Agriculture's Human Nutrition Center, bawang putih dapat meningkatkan kadar insulin dalam darah. Dalam penelitian lain, bawang putih terbukti dapat menurunkan gula darah. Hak ini disebabkan karena bawang putih bisa merangsang pembentukan insulin.


10 Gejala Diabetes Yang Harus Anda Waspadai

Diabetes adalah penyakit yang sulit mendeteksi gejala awalnya, karena gejala yang ditimbulkan sering dianggap ringan dan diabaikan. Karena gejala awal ini sering dianggap biasa, penderita diabetes sering tidak menyadari bahwa dia sudah harus melakukan beberapa perawatan medis. Banyak juga penderita diabetes yang terlambat ditangani sehingga membahayakan kesehatan bagian tubuh lain.
Penting bagi semua orang untuk tahu gejala awal diabetes, tidak hanya bagi Anda yang berisiko tinggi, tetapi juga Anda yang merasa sehat-sehat saja dan tidak ada bakat diabetes. Jangan jadikan usia muda sebagao patokan untuk waspada, karena semakin banyak penderita diabetes berusia muda bahkan remaja. Dilansir Genius Beauty, inilah 10 gejala diabetes yang tidak boleh Anda remehkan.


1. Buang Air Kecil Lebih Sering
Ini merupakan indikasi lain bahwa seseorang mengidap diabetes. Jika Anda lebih sering buang air kecil lebih sering, kondisi ini disebut poliuria.
2. Sering Haus
Tanpa sebab yang jelas, Anda merasa sangat haus sepanjang hari dan ingin minum. Ini terjadi karena tubuh kehilangan air akibat poliuria dan membutuhkan kembali pasokan cairan tubuh.
3. Berat Badan Turun Tanpa Sebab
Jangan senang dulu saat berat badan Anda turun tanpa sebab. Berat badan seharusnya turun jika Anda mengubah pola makan, melakukan aktivitas melebihi aktivitas biasanya atau baru sembuh dari sakit. Berat badan yang turun tanpa sebab bisa menjadi gejala diabetes tipe 1. Ketika seseorang sudah terkena diabetes, tubuh tidak bisa lagi menggunakan glukosa dengan tepat, dsehingga timbunan lemak akan digunakan sebagai energi. Hal itulah yang membuat seseorang kehilangan berat badan.
4. Penglihatan Semakin Lemah
Jika penglihatan Anda semakin sering kabur, itu bisa disebabkan katena tingkat glukosa dalam darah meningkat. Glukosa tersebut akan menumpuk di sekitar lensa mata, sehingga penglihatan Anda sering tidak fokus.
5. Mengalami Penggelapan Warna Kulit
Bintik-bintik gelap mulai muncul di kulit. Biasanya bintik atau penggelapan kulit terjadi di sekitar leher dan merupakan indikasi diabetes. Tubuh merespon insulin dengan menghasilkan lebih banyak pigmen, sehingga beberapa bagian kulit menjadi lebih gelap.
6. Kaki Mati Rasa Saat Ditusuk Jarum
Indikasi lain diabetes adalah menurunnya fungsi saraf yang menghilangkan sensasi sakit pada tungkai kaki, atau sering kesemutan. Waspada gejala ini, apalagi jika Anda tidak merasa sakit saat kaki tertusuk jarum.
7. Sering Merasa Lapar
Kadar insulin membuat orang merasa mudah lapar walaupun sudah makan banyak dari biasanya. Dorongan rasa lapar ini memuat seseorang makan lebih banyak atau secara medis disebut dengan polifagia.
8.Mudah Lelah
Anda lebih mudah lelah daripada biasanya. Waspadai gejala ini karena ini merupakan gejala diabetes.
9. Sering Mengalami Infeksi Vagina dan Saluran Kemih
Ketika glukosa sudah melebihi batas tertentu, beberapa tubuh Anda akan mengalami infeksi berkala. Jika Anda lebih sering mengalami infeksi, terutama pada vagina dan saluran kandung kemih, bisa jadi ini adalah gejala diabetes.
10. Luka Butuh Waktu Lama Untuk Sembuh
Indikasi mudah untuk mengetahui gejala diabetes adalah luka pada tubuh Anda. Jika Anda mengalami luka potong atau luka gores yang lama kering dan lama sembuh dibanding biasanya, ini adalah gejala yang harus diwaspadai. (vemale)

Sunday, July 13, 2014

Hati-hati Diabetes Pada Anak

Dulu punya anak yang badannya gemuk, banyak orangtua yang senang. “Ih, lucu ya anaknya gemuk banget”. Begitu sebagian komentar orang yang berpapasan. 

Tapi hati-hati lo ternyata gemuk bukan hanya lucu tapi bisa berisiko terhadap kesehatannya.


“Obesitas (kegemukan) merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling serius di abad ini. Dan sudah menjadi masalah selama lebih dari 25 tahun. Amerika Serikat menduduki peringkat tertinggi dalam masalah obesitas ini,” demikian diungkapkan dr. Aman Pulungan, Sp.A (K), konsultan endokrinologi anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RSCM dalam presentasinya beberapa waktu lalu.
Obesitas bukan hanya masalah estetika saja, tapi bisa karena gen dan lingkungan, pola makan yang tidak memenuhi gizi seimbang, dan kurangnya aktivitas. Diperlukan pencegahan pada anak supaya tidak menjadi obesitas dan kalau sudah terjadi, pengobatan harus diberikan supaya anak tersebut tidak menderita penyakit lain akibat obesitas.
Konsekuensi yang harus diterima oleh anak obesitas adalah resistensi insulin, suatu kondisi ketika sensitivitas insulin menurun. Sensitivitas insulin adalah kemampuan dari hormon insulin menurunkan kadar glukosa darah dengan menekan produksi glukosa hepatik dan menstimulasi pemanfaatan glukosa di dalam otot skelet dan jaringan adiposa.
Resistensi insulin dapat menyebabkan:
  • Intoleransi glukosa
  • Gangguan metabolisme melemak
  • Hipertensi
  • Polycystic Ovary Syndrome (POS)
  • Akhinya menjadi Diabetes Melitus Tipe 2 (DM Tipe 2)
Sementara data menyebutkan bahwa 25% anak obesitas menunjukkan gejala intoleransi glukosa. Data dari American Diabetes Association 2010 menunjukkan bahwa 1 dari 400-600 anak dan remaja dijumpai DM Tipe 1 dan sama dengan prevalensi untuk DM Tipe 2. Dua juta (atau 1 dari 6 remaja obes) umur 12 – 19 tahun sudah dalam tahap pre-diabetes.
Di Indonesia, pasien DM Tipe 1 pada awal pendataan Mei 2009 berjumlah 156 pasien, dengan 86 perempuan dan 70 laki-laki. Data hingga April 2011 menunjukkan peningkatan yaitu menjadi 609 pasien, dengan perincian 356 perempuan dan 253 laki-laki. Sementara pasien DM Tipe 2 yang terdata sebanyak 30 pasien, 13 perempuan dan 17 laki-laki.
Untuk itulah dr. Aman Pulungan, Sp. A. (K), menyarankan jika dijumpai tanda mencurigai pada anak sebaiknya dilakukan penapisan sindrom metablik dan diabetes. Penapisan sangat membantu dalam diagnosis dan tata laksana dini pada pasien.
Bila seorang anak diketahui secara dini menderita DM Tipe 2, kemudian selama 20 bulan dipantau terus gula darahnya, pola makan mengikuti pola gizi seimbang dengan kebutuhan kalori per hari harus dihitung dengan memperhatikan usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, serta olahraga yang tertatur, niscaya anak tersebut masih bisa disembuhkan. (intisari)

Friday, July 11, 2014

Pilah Pilih Makanan Aman Penderita Diabetes

Makanan seperti apa yang tingkat indeks glikemik (IG) dan glycemic load (GL)-nya aman bagi penderita diabetes?



IG & GL tinggi
Makanan IG & GL yang tinggi akan membuat gula darah melonjak. Lonjakannya akan bertahan selama 3 jam. Makanan ini segera menaikkan gula darah dan karena di balik kenaikan tersebut terdapat power untuk mempertahankan lonjakan.
Makanan dengan IG & GL tinggi akan membuat kadar gula darah puasa maupun 2 jam sesudah makan tetap tinggi sekalipun makanan tersebut dikonsumsi dalam porsi kecil.
Contoh makanan dengan IG & GL tinggi adalah makanan manis seperti sirup, softdrink, dan makanan sumber karbohidrat simpleks (tepung) seperti kue kering dan tart.

IG tinggi, GL rendah
Makanan IG tinggi, GL rendah seperti wortel impor atau kentang hanya akan meningkatkan kadar gula darah sesaat tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap kadar gula darah 2 – 3 jam sesudah makan. Makanan ini tidak memiliki power untuk mempertahankan lonjakan kenaikan gula darah walau IG-nya tinggi. Namun, jika makanan tersebut dikonsumsi bersama makanan ber-GL tinggi seperti jus buah tanpa gula, maka akan terjadi kenaikan gula darah dalam waktu 2 – 3 jam sesudah makan.

IG rendah, GL tinggi
Makanan dengan IG rendah, GL tinggi dapat menaikkan gula darah tetapi kenaikannya hanya terjadi jika bahan makanan tersebut dikonsumsi dengan porsi besar.  Contohnya, jus buah tanpa gula.
Minuman seperti ini tidak menaikkan kadar gula darah seketika bila tidak mengandung sukrosa ataupun glukosa, sementara kandungan fruktosa (gula buah)-nya cukup besar sehingga dapat menaikkan kadar gula darah setelah 2 – 3 jam jika dikonsumsi dalam porsi cukup besar.

IG & GL rendah
Inilah jenis makanan terbaik untuk mengurangi kemungkinan lonjakan kenaikan gula darah seketika sesudah makan maupun kenaikan kadar gula darah 2 – 3 jam sesudah makan. Conoh makanan seperti ini adalah kedelai.
Beberapa penelitian terhadap sejumlah diabetesi memperlihatkan mereka yang mengonsumsi camilan dari kedelai seperti tahu dan tempe, kadar gula darah 2 jam sesudah makan sedikit lebih rendah daripada kadar gula darah puasa.
Jenis makanan ini sering digunakan sebagai suplemen dalam mengombinasikan makanan untuk mencegah kenaikan gula darah. Formula susu diabetes yang sengaja diproduksi untuk mengendalikan gula darah, salah satu contohnya.

Wednesday, July 9, 2014

Matahari Pagi Baik Untuk Penderita Diabetes

Sinar matahari pagi memliki banyak manfaat bagi tubuh manusia. Sinar matahari sebelum pukul 09.00 dapat menurunkan kadar kolesterol darah, meningkatkan kualitas pernapasan, membuat tubuh menjadi lebih segar serta baik untuk kesehatan tulang. Tidak hanya itu, sinar matahari cukup bermanfaat bagi penderita diabetes. Vitamin D pada sinar matahari dapat membantu meningkatkan kadar gula darah.
Sebuah penelitian baru menemukan bahwa vitamin D yang tubuh dapatkan dari sinar matahari pagi dapat membantu penderita diabetes tipe 2 dalam meningkatkan kadar gula darah mereka. Vitamin D bisa membantu sel-sel dalam tubuh yang bertugas memproduksi insulin untuk bekerja dengan baik.
Para peneliti dari Iran yang melibatkan 90 orang dengan diabetes tipe 2 selama 12 minggu dengan pemberian vitamin D dan satu kelompok diberi vitamin D ditambah kalsium.
Para peneliti menemukan bahwa peserta yang mengambil vitamin D dengan atau tanpa kalsium memiliki tingkat gula darah yang secara signifikan lebih baik.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Esther Krug, MD, ahli endokrinologi dari Rumah Sakit Sinai di Baltimore, yang mengatakan bahwa vitamin D memiliki peran aktif dalam mengatur sel beta pankreas yang berfungsi untuk membuat insulin, seperti dikutip oleh Men's Health.
Studi lain yang diterbitkan dalam Diabetes Care menunjukkan rendahnya tingkat vitamin D yang dapat membuat orang dewasa berisiko prediabetes dan prehipertensi.
Selain itu, mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin D dan kalsium dapat memperlambat perkembangan diabetes tipe 2. Karena hubungan ini, skrining defisiensi vitamin D pada orang dengan diabetes tipe 2 bisa dilakukan.

Ayo, berjemur sekarang! (intisari)

Monday, July 7, 2014

Diabetes Bukan Selalu Soal Gula

Sebagai orang Jawa, tradisi ngeteh di pagi dan sore hari, rasanya sulit untuk ditinggalkan. Secangkir teh dengan tiga sendok kecil gula pasir atau sebongkah gula batu,hem.. rasanya nikmat sekali, apalagi ditemani pisang goreng, ubi goreng, atau singkong goreng. Namun, beberapa hari belakangan Ibu mengingatkan, “Jangan kebanyakan minum yang manis-manis lo, nanti diabetes.”
Diabetes selama ini dikenal sebagai penyakit yang identik dengan kelebihan gula. Maka yang sering kita dengar –  jika tidak ingin mengidap diabetes –  adalah anjuran “hindari gula dan semua makanan yang manis-manis.” Bahkan juga disarankan untuk membatasi konsumsi nasi, roti, pasta, serta berbagai makanan sumber karbohidrat lainnya, yang bersifat melonjakkan kadar gula darah dengan cepat.
Padahal, seperti dikatakan dr. Budiman Darmowidjojo, Sp.PD, dari Divisi Endokrinologi dan Metabolisme Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM, Jakarta, pada sebuah seminar, diabetes tidak berhubungan dengan kebanyakan makan gula. Seseorang didiagnosis diabetes ketika tubuhnya tidak cukup menghasilkan insulin atau tidak menggunakan insulin yang ada dengan benar. Jadi, tidak benar penyakit ini timbul karena kebanyakan makan makanan manis.
Dalam keadaan normal, sehari-hari orang membutuhkan nutrisi yang terdiri atas karbohidrat, protein,  lemak, vitamin, dan mineral.
Karbohidrat diperlukan untuk energi dan setiap gramnya mengandung 4 kalori. Protein dibutuhkan untuk membangun otot-otot dan jaringan, di samping untuk membangkitkan energi. Tiap gram protein mengandung 4 kalori. Lemak juga diperlukan untuk membangkitkan energi. Setiap gram menghasilkan 9 kalori dan sebagian disimpan untuk kebutuhan di kemudian hari.
Karbohidrat didapat dari gula dan zat tepung yang kemudian dalam tubuh dipecah menjadi glukosa. Selanjutnya oleh insulin, karbohidrat diolah supaya dapat diterima hati (sebagai depot glukogen), otot-otot, dan jaringan lemak. Sebagian langsung digunakan sebagai sumber energi.
Protein merupakan sumber energi yang penting dan terdapat dalam daging, makanan laut, telur, serta susu. Dalam tubuh, protein dipecah menjadi asam-asam amino. Protein dapat pula digunakan sebagai energi yang sebagian disimpan dalam hati, otot-otot, dan jaringan lemak. Untuk itu, diperlukan insulin.
Lemak juga digunakan sebagai sumber energi. Seperti halnya karbohidrat dan protein, lemak memerlukan insulin supaya dapat diterima oleh tubuh dan disimpan dalam jaringan otot.
Pada orang yang sehat, pankreas dapat menghasilkan cukup insulin untuk mengolah makanan menjadi sumber energi dan menyimpannya dalam tubuh. Sementara pada seorang penderita diabetes melitus, pankreas kurang atau hampir sama sekali tidak berfungsi untuk mengeluarkan insulin sehingga makanan tidak dapat digunakan sebagai energi. Hal ini dapat mengakibatkan kadar glukosa meningkat dan glukosa akan dikeluarkan melalui ginjal dalam urine.
Tentu saja, menghindari gula dan makanan yang manis-manis, memang tidak sepenuhnya salah. Jika asupan gula dibatasi, gejala diabetes berupa melonjaknya kadar gula darah bisa dikendalikan. Namun, yang perlu diketahui, yang membuat kadar gula darah meningkat bukan hanya gula dan makanan serba manis,  melainkan juga lemak.
Sebuah penelitian menunjukkan, untuk setiap kelebihan 40 gram lemak yang kita makan dalam sehari, risiko menderita diabetes bisa meningkat tiga kali lipat. Dan bila sudah menderita diabetes, tentu saja penderita berpeluang besar mengalami komplikasi. Hal ini terjadi karena lemak tubuh membuat sel-sel menolak insulin.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menghindari diabetes tentu saja mengubah pola makan, disamping tetap melakukan olahraga secara teratur dan menjaga berat badan tetap normal. Pola makan yang sehat tentunya terfokus pada buah-buahan dan sayur-sayuran.
Memenuhi prinsip gizi sehat dan seimbang adalah cara menerapkan pola makan yang sehat. Cukupi asupan karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral, yang berasal dari sumber makanan terbaik. Karbohidrat yang berkualitas, misalnya, bukan hanya ditentukan dari indeks glikemiknya yang rendah, melainkan juga kandungan antioksidannya yang tinggi dan memiliki sifat basa, agar lebih mudah dicerna oleh tubuh.


Lebih disarankan karbohidrat yang berasal dari sayuran karena mengandung 30% fruktosa, sementara buah mengandung 70% fruktosa (gula buah). Bila kebiasaan kita adalah makan nasi, maka sebaiknya porsi sayuran ditambahkan melebihi porsi sehari-hari, dan disantap terlebih dahulu. Karena sudah merasa kenyang setelah menyantap sayuran, bisa jadi kita mengurungkan niat untuk menyantap nasinya.
Kemudian, pilih lemak yang baik, terutama yang mengandung asam lemak esensial. Sumber lemak ini misalnya didapat dari avokad, minyak zaitun, serta ikan laut dalam. Protein tidak melulu hanya dari daging merah dan susu saja, tapi bisa juga diperoleh dari lainnya, misalnya dengan mengoptimalkan asupan nutrisi dari ayam, ikan, telur, atau jamur.
Perhatikan pula cara pengolahan makanan. Sajikan makanan sesegar mungkin, bukan yang sudah dipanaskan berulang-ulang atau diproses secara berlebihan. Olah dengan berbagai bumbu alami,  seperti kunyit, jintan, jahe, lengkuas, ketumbar, cabai, yang tidak hanya mengandung senyawa berkhasiat, namun juga menggugah selera makan.
Jangan lupa, air putih. Penuhi kebutuhan air putih kita. Air putih bukan hanya mengatasi keinginan makan berlebihan, melainkan juga bermanfaat untuk membantu kelancaran proses pencernaan. Disarankan untuk makan setiap empat atau lima jam dalam porsi kecil. Yang terpenting adalah mengatur kalori total yang masuk.
Sayangi diri kita sendiri dengan menjaga gaya hidup yang sehat, yaitu mengikuti pola makan, olahraga, istirahat, serta menghindari stres agar terhindar dari penyakit diabetes melitus. Kalaupun sudah terjadi, dengan gaya hidup sehat, niscaya kadar gula darah dapat dikendalikan hingga tidak menyebabkan komplikasi. (intisari)

Saturday, July 5, 2014

Mengenal Lebih Dekat Diabetes

Jika Ayah dan ibu mengidap diabetes tentu sebagai anaknya, pasti punya kekhawatiran juga akan menderita penyakit ini. Bagaimana cara mencegahnya?


Memang, keluarga diabetes akan menurunkan anak-anak diabetes juga. Diabetes atau kencing manis terjadi jika pankreas tidak mampu menghasilkan hormon insulin atau ketika sel-sel tubuh menjadi tidak responsif terhadap efek insulin.
Biasanya, ketika kita makan, partikel-partikel makanan gula diserap ke dalam aliran darah dari usus kecil. Sel-sel yang membentuk otot dan organ membutuhkan gula untuk energi. Tapi gula tidak bisa memasuki sel tanpa bantuan insulin.
Pada saat gula memasuki aliran darah, secara bersamaan pankreas mengeluarkan insulin masuk ke dalam darah. Dengan bantuan insulin, gula bisa memasuki sel-sel tubuh. Dengan demikian, jumlah gula dalam darah akan berkurang. Tapi, tanpa insulin gula akan tetap berada dalam darah dan tidak bisa memasuki sel yang membutuhkannya.
Ada dua macam penyakit diabetes: (1) diabetes tipe 1 yang penderitanya tergantung insulin karena kadar insulinnya rendah, (2) diabetes tipe 2, penderitanya tak tergantung insulin karena kadar insulinnya normal.
Diabetes tipe 1 muncul di saat penderita belum berusia 30 tahun. Ini disebabkan oleh kurangnya jumlah insulin yang diproduksi pankreas. Untuk itu, penderita setiap hari harus mendapatkan suntikan insulin selama hidupnya. Gejala diabetes tipe 1 biasanya muncul secara tiba-tiba seperti haus dan lapar luar biasa, sering buang air kecil, berat badan turun tanpa sebab, lemas, dan lelah.
Sedangkan diabetes tipe 2 muncul setelah penderita dewasa, biasanya di atas usia 40 tahun dan umumnya bertubuh gemuk. Penyebab diabetes ini lebih karena tubuh tidak merespon secara wajar insulin yang dibuat.
Cara Mengatasi:
  • Tanpa Obat
    Aturlah porsi makanan supaya tidak melebihi kebutuhan kalori tubuh. Misalnya saja, mengatur jadwal makan secara teratur, perbanyak makanan berserat (sayuran, polong-polongan, dan gandum), kurangi makanan berlemak dan kaya protein, serta alkohol. Jaga agar tubuh tidak terlalu gemuk.
    Lakukan olahraga secara teratur sehingga kadar gula darah bisa terkendali, bahkan bisa meningkatkan efek insulin yang digunakan pada penderita diabetes tipe 1.
    Ingin mencoba obat tradisional? Anda dapat mengonsumsi ramuan bidara upas (Merremia mammosa, Hall. f). Cuci bersih 100 g bidara upas segar, lalu parut. Tambahkan sedikit air, lalu peras. Minum ramuan ini sekaligus setiap pagi, saat perut masih kosong.

    Cara lain, 10 biji jamblang (Eugenia cumini, Merr atau Syzygium jambolanum, Miq.) ditumbuk halus lalu diseduh dengan 1 gelas air. Minum ramuan ini 3 x sehari masing-masing 1 gelas.
  • Obat/Tindakan Dokter
    Penderita diabetes tipe 1 ada yang diberi suntikan insulin setiap hari. Sedangkan penderita yang tidak perlu diberi suntikan insulin, cukup minum pil antidiabetes saja. Mereka yang disuntik atau makan obat diabetes harus makan sesuai diet, sebab kalau kurang makan juga berbahaya.
    Obat akan menurunkan gula dalam darah. Oleh karenanya itu, mereka yang minum obat diabetes harus makan sesuai anjuran agar kadar gula tidak turun terlalu rendah hingga pasien mengalami syok hipoglikemi. Gejala kurang gula (hipoglikemi) pada pasien diabetes adalah keringat dingin, lemas, dan gemetar. Bila mengalami hal tersebut, penderita harus segera minum air gula sebab kalau tidak bisa menimbulkan kematian.
    Keadaan hipoglikemi lebih berbahaya daripada keadaan kadar gula tinggi (hiperglikemi) karena kerusakan organ-organ tubuh akan segera terjadi. Sedangkan pada diabetes, kerusakaan organ-organ tubuh memerlukan waktu lama. (Penyakit, Terapi, dan Obatnya 1 dari intisari-online)
Bisa juga terapi dengan obat deiabetes herbal dari Tiens.

Friday, July 4, 2014

Puasa Dapat Membantu Mencegah Diabetes Dan Penyakit Jantung

Puasa Ramadan sudah tiba. Entah kenapa, banyak yang berpikir bahwa puasa bisa menimbulkan sakit, sehingga banyak iklan menawarkan suplemen dan sebagainya. Padahal, puasa justru bisa membuat tubuh Anda sehat. Tubuh mengalami regenerasi dan perbaikan kembali dari dalam dengan bantuan puasa, terutama bagi mereka yang memiliki kadar gula darah tinggi.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Intermountain Heart Institute, Utah, menemukan bahwa orang-orang yang memiliki kadar gula darah tinggi, dapat terhindar dari diagnosis diabetes dengan bantuan puasa. Puasa secara teratur dapat menurunkan kadar gula darah dan membuatnya normal, dilansir oleh newsmaxhealth.com.

Menurunkan Risiko Diabetes Dan Penyakit Jantung
Puasa dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan, terutama bagi mereka yang berpotensi tinggi memiliki risiko diabetes dan penyakit jantung.

"Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa puasa rutin dapat menurunkan risiko diabetes dan penyakit yang berhubungan dengan jantung," ujar Benjamin Horne, kepala penelitian. "Bisa dikatakan, puasa memiliki dampak mengurangi risiko diabetes dan mengatasi masalah metabolisme," lanjutnya.

Puasa yang disarankan oleh para peneliti adalah sekitar 10 hingga 12 jam setiap hari. Selain dapat membuat kadar gula normal, puasa teratur juga dapat menurunkan kadar kolesterol jahat hingga 12 persen.

Sekarang Anda makin yakin akan manfaat puasa bukan? Mari sambut Ramadan bagi Anda yang akan menjalankan ibadah puasa. Semoga bermanfaat.

Obat Herbal Tidak Aman Untuk Penyembuhan Diabetes, Benarkah?

Pembahasan tentang penyembuhan diabetes memang selalu jadi topik yang menarik untuk disimak. Sebagaimana kita ketahui, Diabetes Melitus (Kencing Manis) adalah penyakit di mana kadar glukosa di dalam darah menjadi sangat tinggi. Penyebabnya antara lain adalah karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin dengan cukup.
Insulin sendiri adalah hormon yang dilepas oleh pankreas, dan menjadi zat utama yang berperan mempertahankan kadar gula darah yang. Insulin menyebabkan gula berpindah ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi. So, bayangkan saja bagaimana jadinya tubuh Anda jika tanpa insulin.
Dewasa ini, penyembuhan herbal memang cukup populer dilakukan oleh banyak orang yang mengalami diabetes. Namun para ahli medis malah mengatakan bahwa obat herbal bukan penyembuh yang baik, tak hanya untuk diabetes, namun juga untuk penyakit manapun. Alasannya memang jelas, obat herbal belum melalui uji klinis untuk menentukan kandungan apa saja yang ada di dalamnya. Tak heran jika banyak dokter yang tak menyarankan pasiennya untuk melakukan pengobatan herbal.
Meski demikian, hal ini tak menyurutkan para pasien diabetes untuk melakukan konsumsi herbal. Pasalnya, selain murah dan akrab dengan kehidupan sehari-hari, obat herbal juga dikenal minim efek samping sehingga mereka tak khawatir menggunakannya. Apakah Anda akan melakukan pengobatan herbal? Terserah Anda, pastinya. (vemale)

Teman-teman bisa coba obat herbal tiens dari kami yaitu Obat Herbal Diabetes Tiens yang terdiri dari Diacont, Chitosan, dan Shutang Calcium.




8 Faktor Pemicu Diabetes

Penyakit diabetes tipe 2 sering tidak terdeteksi pada tahap awal. Akibatnya, penderita diabetes baru banyak terdeteksi menderita serangan jantung, kebutaan, amputasi, sampai kematian akibat diabetes.
Dengan jumlah kasus mencapai 90% dari semua jenis diabetes, diabetes tipe 2 jenis yang paling umum diderita. Diabetes tipe ini terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup atau tubuh berhenti merespon insulin, sehingga memicu tingginya tingkat glukosa dalam darah.

Ada beberapa hal yang tanpa disadari membuat seseorang lebih tinggi berisiko terkena diabetes. Jika Anda secara teratur tidur kurang dari lima jam sehari, risiko terkena diabetes dua kali lipat dibandingkan mereka yang tidur 7 – 8 jam setiap malam.
Berikut ini beberapa penyebab seseorang dapat berisiko terkena diabetes, seperti dilaporkan oleh Daily Mail.


  1. Bentuk tubuh apel
    Ukuran pinggang yang semakin lebar beberapa kilogram bisa menyebabkan risiko diabetes tipe 2. Seorang wanita berisiko jika pinggang mereka diukur lebih dari 80 cm. Pria Asia berisiko tinggi jika ukuran pinggang mereka lebih dari 90 cm.
  2. Kurang tidur
    Jika seseorang secara teratur tidur kurang dari 5 jam sehari, maka mereka berisiko dua kali terkena diabetes dibandingkan mereka yang tidur 7 – 8 jam sehari. Kurangnya istirahat akan mengganggu irama sirkadian tubuh, jam internal yang mengatur tidur dan siklus bangun secara alami. Dan ini diyakini melepaskan hormon stres terlalu banyak.
  3. Kista ovarium
    Sebanyak 10% pasien dengan sindrom ovarium polikistik bisa menyebabkan diabetes tipe 2. Seperti diabetes, sindrom ovarium polikistik berhubungan dengan ketidakseimbangan insulin. Jika terlalu banyak insulin dalam darah, ovarium memproduksi hormon testosteron terlalu banyak, sehingga gejala seperti pertumbuhan rambut yang berlebihan, jerawat, kenaikan berat badan, dan depresi. Peningkatan kadar insulin akan merusak ovarium dan pankreas, dan menyebabkan diabetes.
  4. Kehamilan
    Meskipun masih menjadi perdebatan, para ilmuwan menemukan bahwa satu dari 20 wanita hamil mengalami diabetes gestasional. Wanita hamil memproduksi gula ekstra untuk membantu janin tumbuh, sehingga mengganggu keseimbangan glukosa insulin normal, dan umumnya melahirkan bayi dengan ukuran lebih besar.

  5. Mendengkur
    Meskipun akan sembuh dengan sendirinya setelah melahirkan, wanita yang mengalami diabetes gestasional memiliki risiko lebih dari 7 kali lebih tinggi terkena diabetes di masa depan.Sebuah penelitian di Yale menunjukkan masalah mendengkur yang sudah parah, menciptakan peluang dari kadar gula darah yang lebih tinggi. Pendengkur berat lebih mungkin berisiko diabetes sebesar 50%. Salah satu faktor risiko mendengkur adalah kelebihan berat bedan, yang juga pertanda untuk diabetes tipe 2. Namun, ilmuwan mengklaim bahwa menurunnya saluran udara dapat menyebabkan peningkatan tingkat kortisol, yang menyebabkan tingkat glukosa meningkat.
  6. Melewatkan sarapan
    Penelitian di Australia menemukan bahwa orang yang melewatkan sarapan cenderung mengalami penurunan mendadak pada gula darah di pagi hari, sehingga mereka lebih sering makan makanan manis. Inilah yang menyebabkan gula darah meningkat tiba-tiba dan merangsang insulin. Akibatnya sel-sel tubuh resisten terhadap efek dari hormon yang memungkinkan terjadinya diabetes.
  7. Minum jus buah
    Sebuah penelitian dari 70.000 wanita yang minum sekitar 180 ml jus buah per hari, berisiko 18% lebih besar terkena diabetes. Gula alami dalam buah-buahan sangat cepat diserap melalui perut, menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Namun, makan buah ketimbang jus akan memperlambat penyerapan karena serat membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna.
  8. Shift kerja
    Bekerja shift dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan diabetes tipe 2 sebesar 50%. Sebuah penelitian terbaru di Harvard University menemukan bahwa para pekerja yang bekerja malam hari dan sistem shift berisiko. Seperti halnya kurang tidur, shift kerja berpengaruh pada terganggunya irama sirkadian tubuh. (intisari)